DI KAFETARIA
TS. Sumpena
Mencoba menggadaikan jiwa
Pada sebatang kejenuhan saat bicara
Di secangkir kata yang tumpah
Di kursi kafetaria.
Di udara dingin lagu-lagu mengalir
Dan di matamu menggenang danau
Kesedihan.
Di pucuk tahajud, malam menampar sepiku.
Kekasih, jangan bersembunyi di.
Jubah agungmu!
Aku tetap mencintaimu
Dengan segelas anggur merah
Warisan gundah.
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar